Senin, 21 Oktober 2013

Sungha Jung - When The Children Cry



When The Children Cry

G      D      Em       Bm
little child, dry your cryin eyes
C       G          Em       D
how can I explain the fear you feel inside
G                D    Em       Bm
because you were born into this evil world
C              G                 Em               D
where man is killing man and no one knows just why
C            Bm        Em             Bm
what have we become just look what we have done
C        G             Em              D
all that we’ve destroyed you must build again

Reff

Em       Bm          C       G
when the children cry, let em know we tried
Em       Bm            C         D
because when the children sing then the new world begins

G      D     Em       Bm
little child you must show the way
C    G                Em      D
To a better day for all the young
G      D         Em           Bm
because you were born for all the world to see
C       G              Em       D
that we all can live with love and peace
C          Bm       Em          Bm
no more presidents and all the wars will end
C     G             Em    D
one united world under god

Repeat Reff

Interlude : G-D-Em-Bm-C-G-EmD (2x)

C            Bm        Em             Bm
what have we become just look what we have done
C     G         Em              D
all that we’ve destroyed you must build again
C          Bm       Em          Bm
no more presidents and all the wars will end
C     G             Em    D
one united world under god
Em       Bm          C       G
when the children cry, let em know we tried
Em       Bm              C          D
when the children fight, let em know it ain’t right
Em       Bm           C        G
when the children pray, let em know the way
Em       Bm              C          D
because when the children sing, then the new world begins

MAKALAH PANCASILA: PEMBINAAN KARAKTER BANGSA


MAKALAH
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah
PENDIDIKAN PANCASILA
Dosen Pembimbing : YANUAR SYAM PUTRA, S.H., M.H.
E-mail : yan_090185@yahoo.com


                                                                                                                  
DISUSUN OLEH:
Nama : NGAKAN NYOMAN DIARSE
Nim : 1213001
Jurusan : TEKNIK INFORMATIKA





SEKOLAH TINGGI TEKNIK MUSI PALEMBANG
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Alamat: Jln. Bangau no. 60 Palembang
Tahun Ajaran 2013/2014



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Pendidikan Pancasila ini. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya karya tulis ilmiah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.



Palembang,   September 2013

Penulis









DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.........................................................................                      
KATA PENGANTAR.......................................................................                        i
DAFTAR ISI......................................................................................                        ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................                       1
A.    LATAR BELAKANG.................................................................                        1
B.     RUMUSAN MASALAH.............................................................                       1
C.     TUJUAN PENULISAN..............................................................                        1
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................                       2
1.      APAKAH YANG DI MAKSUD DENGAN KARAKTER,
KARAKTER BANGSA, PENDIDIKAN KARAKTER DAN
PEMBINAAN KARAKTER BANGSA
SERTA APA TUJUANNYA......................................................                        2
a.       Pengertian Karakter..............................................................              2
b.      Pengertian Karakter Bangsa.................................................              2
c.       Pengertian Pedidikan Karakter Bangsa................................              3
d.      Pengertian Pembinaan Karakter Bangsa...............................              3
e.       Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa....................................              3
f.       Tujuan Pembinan Karakter Bangsa.......................................              4
2.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KARAKTER BANGSA..............................................................                        5
a.       Lingkungan Global................................................................             5
b.      Lingkungan Regional ...........................................................              6
c.       Lingkungan Nasional ...........................................................              6
3.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN........................................                      7-8
BAB III. PENUTUP...........................................................................           9
A.    KESIMPULAN............................................................................                        9
B.     SARAN........................................................................................                        9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................                        10





BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan dan pembinaan karakter bangsa memiliki andil yang besar untuk memajukan peradaban bangsa agar menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan Sumber Daya Manusia yang berilmu, berwawasan dan berkarakter. Pembentukan, pendidikan dan pembinaan karakter bangsa sangat luas karena terkait dengan pengembangan multiaspek  potensi–potensi keunggulan bangsa dan bersifat. Dalam hal ini dapat juga disebutkan bahwa:
1.      Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa.
2.      Karakter berperan kekuatan sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing.
3.      Karakter dibangun dan dibentuk untuk menjadi bangsa yang bermartabat.
Dalam pembinaan karakter bangsa akan mengerucut tiga tujuan besar, yaitu:
1.      Untuk menumbuhkan dan memperkuat jati diri bangsa.
2.      Untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia, dan
3.      Untuk membentuk manusia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia dan bangsa yang bermartabat.
Pembentukan, pendidikan dan pembinaan karakter bangsa harus diaktualisasikan secara nyata untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang di maksud dengan karakter, karakter bangsa, pendidikan karakter dan pembinaan karakter bangsa serta apa tujuannya?
2.      Apa saja faktor yang mempengaruhi karakter bangsa?
3.      Bagaimana hasil karakter yang diharapkan?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mendidik dan membina serta mengembangkan karakter bangsa.
2.      Untuk memenuhi salah satu tugas tulisan Pendidikan Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      APAKAH YANG DI MAKSUD DENGAN KARAKTER, KARAKTER BANGSA, PENDIDIKAN KARAKTER DAN PEMBINAAN KARAKTER BANGSA SERTA APA TUJUANNYA
a.      Pengertian Karakter
1.      Ditjen Mandikdasmen (Kementerian Pendidikan Nasional)
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara.  Individu  yang  berkarakter  baik  adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat
2.      Wyne
Mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang.
3.      Karakter adalah  nilai-nilai yang menjadi ciri khas tiap individu dan diaplikasikan dalam nilai-nilai kebaikan yang tercermin baik dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan.
b.      Pengertian Karakter Bangsa
Karakter bangsa adalah  kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku  berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah dari raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c.       Pengertian Pedidikan Karakter Bangsa
Pendidikan adalah usaha sadar, terencana dan terstruktur untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 
Sedangkan karakter merupakan sifat khusus atau moral dari perorangan maupun individu. Pendidikan karakter bangsa adalah usaha sadar dan terencana dalam menanamkan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan jati diri bangsa sehingga terinternalisasi didalam diri peserta didik yang mendorong dan mewujud dalam sikap dan perilaku yang baik.
d.      Pengertian Pembinaan Karakter Bangsa
Pembinaan Karakter Bangsa adalah upaya sistematik suatu negara berkebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar  dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan karakter bangsa dilakukan melalui proses sosialisasi, pendidikan dan pembelajaran, pemberdayaan, pembudayaan, dan kerja sama  seluruh komponen bangsa dan negara.
e.       Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa
Tujuan dari Pendidikan Karakter Bangsa yaitu :
1.      Untuk menanamkan dan membentuk sifat atau karakter yang diperoleh dari cobaan, pengorbanan, pengalaman hidup, serta nilai yang ditanamkan sehingga dapat membentuk nilai intrinsik yang akan menjadi sikap dan perilaku peserta didik.
2.      Nilai-nilai yang ditanamkan berupa sikap dan tingkah laku tersebut diberikan secara terus-menerus sehingga membentuk sebuah kebiasaan. Dan dari kebiasaan tersebut akan menjadi karakter khusus bagi individu atau kelompok.
3.      Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam perjalanan perilaku seseorang. Pendidikan yang menekankan pada karakter lah yang mampu menjadikan seseorang mempunyai karakter yang baik.
4.      Pendidikan tidak hanya sekedar menghasilkan manusia-manusia yang cerdas, namun juga manusia-manusia yang berkarakter baik.
5.      Pendidikan karakter sangatlah penting untuk menjawab permasalahan bangsa saat ini. Karena pendidikan karakter mampu memajukan peradaban bangsa agar bisa menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan SDM yang berilmu dan berkarakter.
6.      Peran pendidikan bagi kemajuan sebuah bangsa sangat penting, untuk itu perlu adanya bimbingan dan binaan khusus bagi setiap individu atau kelompok untuk mendapatkan pendidikan yang memadai.
f.       Tujuan Pembinan Karakter Bangsa
Tujuan yang hendak dicapai oleh bangsa Indonesia dalam malaksanakan pembinaan karakter bangsa adalah:
1.      Meningkatkan dan mengokohkan semangat religiositas bangsa.
2.      Menambah kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.      Menjamin terlaksananya pluralitas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
4.      Memantapkan wawasan, rasa dan semangat kebangsaan.
5.      Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan hukum.
6.      Mengembangkan musyawarah untuk mencapai mufakat.
7.      Mengembangkan nilai dan kompetensi karakter pribadi dan bangsa.
8.      Meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan hasil yang hendak dicapai dalam pembinaan karakter bangsa adalah terciptanya masyarakat yang bersikap dan bertingkah laku secara santun berdasar Pancasila. Diharapkan agar perilaku warga negara baik dalam aspek politik, ekonomi, maupun sosial budaya mengacu pada konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Secara rinci dapat digambarkan bahwa pembinaan karakter bangsa tersebut untuk dapat menghasilkan warganegara yang memiliki:
1.      Keimanan dan ketaqwaan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama masing-masing, dan dapat bersikap secara tepat dan baik dalam menghadapi pluralitas agama yang terdapat di Indonesia.
2.      Sikap dan tingkah laku yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dengan mendudukan hak asasi manusia secara proporsional sesuai dengan konsep dan prinsip yang terkandung dalam Pancasila.
3.      Semangat kebangsaan yang tinggi, sehingga selalu menjunjung tinggi existensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepentingan pribadi dan golongan selalu diselaraskan dengan kepentingan negara-bangsa.
4.      Pengetahuan, sikap, perilaku dan kemampuan dalam menerapkan demokrasi yang bersendi pada prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
5.      Sikap, perilaku dan kemampuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6.      Kesadaran untuk mengembangkan nilai dan kompetensi universal karakter warganegara.

2.      FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARAKTER BANGSA
a.      Lingkungan Global
Globalisasi dalam banyak hal memiliki kesamaan dengan internasionalisasi yang dikaitkan dengan  berkurangnya peran dan batas-batas suatu negara yang disebabkan adanya peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui berbagai bentuk interaksi. Globalisasi juga dapat memacu pertukaran arus manusia, barang, dan informasi tanpa batas. Hal itu dapat menimbulkan dampak terhadap penyebarluasan pengaruh budaya dan nilai-nilai termasuk ideologi dan agama dalam suatu bangsa yang sulit dikendalikan. Pada gilirannya hal ini akan dapat mengancam jatidiri bangsa.
Berdasarkan indikasi tersebut, globalisasi dapat membawa perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat dan bangsa Indonesia, terutama masyarakat kalangan generasi muda yang cenderung mudah terpengaruh oleh nilai-nilai dan budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian dan karakter bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan upaya dan strategi yang tepat dan sesuai agar masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa serta generasi muda tidak kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
b.      Lingkungan Regional
Pada lingkungan regional, pengaruh globalisasi juga membawa dampak terhadap terkikisnya budaya lokal di zona negara-negara Asia Tenggara. Dampak tersebut berwujud adanya ekspansi budaya dari negara-negara maju yang menguasai teknologi informasi. Meskipun telah dilaksanakan upaya pencegahan melalui program kerja sama kebudayaan, namun melalui teknologi infomasi yang dikembangkan, pengaruh negara lain dapat saja masuk.
Perkembangan regional Asia atau lebih khusus ASEAN dapat membawa perubahan terhadap pola berpikir dan bertindak masyarakat dan bangsa Indonesia. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dan sesuai agar masyarakat Indonesia dapat tetap menjaga nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa serta generasi muda tetap memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.
c.       Lingkungan Nasional
Perkembangan politik di dalam negeri dalam era reformasi telah menunjukkan arah terbentuknya demokrasi yang baik. Selain itu telah direalisasikan adanya kebijakan desentralisasi kewenangan melalui kebijakan otonomi daerah. Namun, sampai saat ini, pemahaman dan implementasi konsep demokrasi dan otonomi serta pentingnya peran pemimpin nasional masih belum memadai. Sifat kedaerahan yang kental dapat mengganggu proses demokrasi dan bahkan mengganggu persatuan nasional.
Harus diakui bahwa banyak kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia sejak lebih dari enam puluh tahun merdeka. Pembangunan fisik dimulai dari zaman orde lama, orde baru, orde reformasi hingga pasca reformasi terasa sangat pesat, termasuk pembangunan infrastruktur pendukung pembangunan yang mencapai tingkat kemajuan cukup berarti.
Kemajuan di bidang fisik harus diimbangi dengan pembangunan nonfisik, termasuk membina karakter dan jati diri bangsa agar menjadi bangsa yang kukuh dan memiliki pendirian yang teguh. Sejak zaman sebelum merdeka hingga zaman pasca reformasi saat ini perhatian terhadap pendidikan dan pengembangan karakter terus mendapat perhatian tinggi. Pada awal kemerdekaan pembangunan pendidikan menekankan pentingnya jati diri bangsa sebagai salah satu tema pokok pembinaan karakter dan pekerti bangsa. Pada zaman Orde Lama, Nation and Character Building merupakan pembinaan karakter dan pekerti bangsa. Pada zaman Orde Baru, pembinaan karakter bangsa dilakukan melalui mekanisme penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Pada zaman Reformasi, sejumlah elemen kemasyarakatan menaruh perhatian terhadap pembinaan karakter bangsa yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan.

3.      KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Secara psikologis karakter individu dimaknai sebagai hasil keterpaduan empat bagian, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan. Olah pikir berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tecermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan. Karakter individu yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila pada masing-masing bagian tersebut, dapat dikemukakan sebagai berikut.
a.       Karakter yang bersumber dari olah hati, antara lain beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotic.
b.      Karakter yang bersumber dari olah pikir antara lain cerdas, kritis, kreatif, inovatif,  ingin tahu, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif.
c.       Karakter yang bersumber dari olah raga/kinestetika antara lain bersih, dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih.
d.      Karakter yang bersumber dari olah rasa dan karsa antara lain kemanusiaan, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit (mendunia), mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air (patriotis), bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja.
















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pendukung dari Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Pembinaan Karakter Bangsa adalah upaya sistematik suatu negara berkebangsaan untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan dasar  dan ideologi, konstitusi, haluan negara, serta potensi kolektifnya dalam konteks kehidupan nasional, regional, dan global yang berkeadaban untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Faktor yang mempengaruhi adalah lingkungan yang dimana dengan lingkungan yang mendukung terbentuknya karakter bangsa, yaitu lingkungan global, lingkungan regional, lingkungan nasional.
Hasil yang dicapai dalam pembinaan karakter bangsa adalah terciptanya masyarakat yang bersikap dan bertingkah laku secara santun berdasar Pancasila, karakter yang bersumber dari olah hati, olah piker, olah raga/kinestetika, serta olah rasa dan karsa.

B.     SARAN
Hubungan nilai dengan norma adalah nilai mendasari terbentuknya pola perilaku. Pola perilaku akan bisa terwujud sesuai denagan yang kita inginkan apabila terdapat kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan yang memendorong dan mengarahkan untuk mewujudkan pola perilaku itu menjadi perbuatan atau tindakan konkret. Dalam bersosialisasi kita juga haru menerapkan aturan pancasila sebagai sitem etika, dengan norma-norma dan ketentuan yang telah ada.


DAFTAR PUSTAKA